Membaca selain merupakan kegiatan mengeja atau melafalkan apa yang tertulis, membaca juga berarti memahami isi dari apa yang tertulis.
Lantas kenapa membaca menjadi hal yang fundamental? sebab dari membacalah kita dapat memperoleh ilmu, pengetahuan dan infromasi yang mungkin sebelumnya belum pernah kita dapatkan.
Seperti salah satu tokoh yang belakangan ini sedang malang melintang di berbagai platform khususnya di media sosial. Beliau adalah Habib Husein Ja’far Al Hadar yang akrab disapa dengan Habib Ja’far, merupakan seorang pendakwah yang juga telah menulis beberapa buku.
Beliau memiliki Channel Youtube jeda nulis dan cahaya untuk Indonesia, tidak hanya itu dia juga pernah membuat konten dan melekat sampai saat ini dengan sebutan pemuda tersesat.
Dalam banyak siniar yang menghadirkan sosok Habib Ja’far sebagai bintang tamu, beliau sering menjelaskan bagaimana didikan masa kecil hingga dewasa yang beliau peroleh dari sosok ayahnya.
Konon Habib Ja’far kecil sudah terbiasa melihat deretan buku filsafat milik ayahnya, meski masih belum tertarik untuk membacanya. Seiring berjalannya waktu dan semakin bertambahnya umur Habib, buku filsafat itu mulai sedikit banyaknya menarik perhatiannya. Terlebih kebiasaan dalam keluarganya yang apabila melanjutkan ke bangku kuliah wajib mengambil filsafat pada strata satu.
Ayah dari Habib Ja’far menanamkan itu dalam keluarganya bukan tanpa alasan melainkan memiliki tujuan agar anak-anaknya tidak memiliki fikiran yang sempit akan sesuatu hal.
Belajar filsafat akhirnya sangat membantu Habib Ja’far dalam proses dakwah yang dilakukannya, bagaimana penuturan yang baik disertai analogi-analogi yang mudah terima oleh masyarakat.
Dalam konten yang biasa muncul di beranda media sosial tidak jarang Habib Ja’far menerima pertanyaan seputar agama yang terkesan nyeleneh, namun selalu mampu dijawab oleh Habib Ja’far dengan bahasa dan analogi yang sesuai. Tentu pemikiran seperti itu lahir dari ilmu pengetahuan yang dimiliki dan hasil bacaan yang selapa ini menjadi asupan.