CATATAN MISTERIUS
Dari semua catatan-catatan yang telah ku temui
Ada satu catatan yang membuatku takut
Tak pernah ku buka apalagi ku baca
Aku sangat sangat berhati-hati untuk mengetahuinya
Catatan itu berada dalam jiwamu dan terkunci pada mulutmu
Barang tentu itu catatanmu tentangku
Samata, pada rentang permenungan.
INGIN TAHU
Semeja, Setatap dan Segelas berdua
Ada yang harus diselesaikan di atas meja
Bukan hanya sebuah cerita
melainkan sebotol anggur merah
Setelah kita teguk bersama
Ingin mulai muncul dalam angan
kuingin jiwamu telanjang
Tanpa ada dusta yang bermukim di antara pernyataan
Dan aku mulai memberimu pertanyaan
Bagaimana keadaanku di dalam jiwamu?
Samata, saat mulai berkenalan dengan kekasih.
MELAMPIASKAN DENGAN KATA
Aku menahan hujan di kelamin
Kalah dalam menahan rindu di hati
Aku suka menahan emosi bukan main
Menahan nafsu makan membuat lapar tak tertahankan
Aku sedang memakan rindu pada rentang jarak
Di kesunyian yang mendadak
Fikiran ku membeludak
Giliran hati melampiaskannya dengan sajak, seperti ini :
Di bulu matamu yang melambai-lambai, bola matamu yang sulit membuat abai.
Ingin ku renggut pandanganmu bukan pada kesenangan semata namun kepada yang tak sesuai kasih sayang
Semua untuk obat jiwa dan raga
Agar kelak kau membangun rumah untukku pulang.
Membuatkan ku jendela tempatku masuk seperti angin dan cahaya malam.
Merenggut emosimu menggantinya sabar.
Dan mengubah sabarmu menjadi emosi perjuangan melawan kebatilan.
(Malino, bunga layu)
Berikan aku
Berikan aku rasamu secuil
Persoalan waktu itu tak penting
Berikan aku, kumohon.
Walaupun sedikit, aku berusaha menghargai besarnya
Sedikit demi sedikit pasti akan membukit
Samata, saat sedang merenung
Pilot mabuk kepayang
Aku menjelma pilot
menyopiri pesawat yang sungguh tak biasa
Kuterbangkan pesawat ini sekali lagi
Aku ingin mendarat jauh di dasar matamu
Dan mencoba mencelakakannya pada bandara pandanganmu
Hingga aku bersama pesawat ini terbakar menjadi debu-debu yang bakal lebur pada dalam jiwamu