Reportakawan – Perpustakawan.it sukses gelar pelatihan sistem aotomasi manajemen perpustakaan berbasis digital. Dihadiri kurang lebih 70 pengelola perpustakaan yang dinyatakan lulus seleksi dari ratusan perpustakaan yang telah mendaftar. Para peserta tersebut berasal dari berbagai perpustakaan sekolah maupun perpustakaan umum yang ada di Indonesia. Selasa (14.06.2022).
Sebelum pelatihan ini berlangsung, pihak perpustakawan.IT terlebih dahulu melakukan pemasangan dan pengaktifan sistem aplikasi pada perpustakaan dinyatakan lulus.
Perputakawan.it merupakan layanan jasa yang memberikan fasilitas dalam pengembangan perpustakaan terkhususnya pengembangan perpustakaan berbasis digital.
Dalam memperingati 2 tahun berdirinya, Perpustakawan.it menghadirkan program online perpustakaan dan pelatihan secara gratis, para peserta juga dibimbing mengenai cara mengoperasikan sistem otomasi perpustakaan berbasis digital.
Nursamsi yang merupakan penanggung jawab pada kegiatan ini berharap dari adanya pelatihan tersebut perpustakaan-perpustakaan yang ada di Indonesia lebih bisa berkembang dan menghadapi zaman sekarang.
“Saat ini perpustakaan harusnya bisa terus berkembang dengan kecanggihan sistem otomasi perpustakaan saat ini, kini ada beragam aplikasi dalam mengelola perpustakaan, hanya saja kurangnya pengelola perpustakaan yang paham dalam memanfaatkan aplikasi tersebut. dengan itu kami hadir memberikan pelatihan,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan manfaat dari manajemen perpustakaan berbasis digital.
“Dari pelatihan ini peserta di arahkan bagaimana cara menggunakan aplikasi Slims dan Inlislite. Dengan memanfaatkan aplikasi tersebut dengan baik dan benar juga dapat mempermudah pengunjung perpustakaan atau yang sering kita sebut pemustaka dalam proses pencarian buku, tidak hanya itu tentu lebih mempermudah pengelola perpustakaan dalam mengelola perpustakaannya,” lanjutnya.
“Kami berharap dengan diadakannya pelatihan ini, itu dapat membantu perpustakaan nasional dalam mewujudkan tranformasi perpustakaan dalam mewujudkan ekosistem digital,” pungkasnya.