Litbang Reid
Ma'baca-baca

Pojok Baca Digital hadir di daerah Sulawesi Selatan

reportakawan – Melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Program Pocadi atau singkatan dari Pojok Baca Digital, merupakan upaya Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman untuk meningkatkan minat baca masyarakat dengan tujuan untuk mendekatkan akses layanan perpustakaan dengan tetap mengikuti perkembangan teknologi informasi.

Program Pocadi atau singkatan dari Pojok Baca Digital, merupakan upaya Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman untuk meningkatkan minat baca masyarakat.

Pocadi ini terdiri dari 274 eksemplar buku konvensional siap layan, 1.956 copy buku digital subjek Islam, 1 paket rak buku, 2 unit komputer, 2 unit meja PC, 2 unit kursi, 1 set tempat televisi, 1 unit televisi, 1 unit meja /podium informasi, 1 unit UPS Stabilizer, 1 set karpet tile, 1 unit kursi sofa, 2 set Xbanner, dan 1 set desain property.

Tahun 2021, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel menyiapkan 10 titik lokus Pocadi yang dipusatkan di Masjid yang tersebar di Kabupaten/Kota se Sulsel, sementara 10 lainnya di tempatkan di Perpustakaan Komunitas, TBM (Taman Baca Masyarakat), dan Desa/Kelurahan.

“Pocadi merupakan singkatan pojok baca digital yang kontennya terdiri dari buku konvensional dan buku digital. Buku digitalnya juga bisa diakses lewat ponsel. Fokus Pocadi dilakukan Pemprov pada Masjid,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Moh. Hasan Sijaya, Kamis (30/12).

“Untuk Pocadi di Masjid konten bacaannya lebih spesifik mengenai (bernuansa) Islam. Untuk di Perpustakaan Komunitas, itu kontennya umum. Ini menjadi prioritas pembangunan nasional karena kita masuk dalam program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang bertujuan untuk mendirikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan dan belajar masyarakat,” jelasnya.

Hadirnya layanan Pocadi ini pun salah satu upaya Pemprov Sulsel dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal itu sejalan dengan yang selalu ditekankan oleh Andi Sudirman Sulaiman pada berbagai kesempatannya. Menurutnya, ‘investasi’ SDM sangatlah penting. Ia pun terus mendorong peningkatan literasi masyarakat.

“Kita selalu dorong SDM jauh lebih penting. Kita tidak tahu, kelak anak-anak kita akan menjadi orang-orang yang bisa membangun daerah kita yang lebih baik ke depan, bisa menjadi pemimpin yang amanah dan memiliki moral kepemimpinan (akhlak),” tutur Andi Sudirman Sulaiman.

Litbang Reid
Ma'baca-baca