NEWS | 03/04/2025

Reportakawan – Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Darud Da’wah wal Irsyad (PP IMDI) sukses menyelenggarakan kegiatan Wisata Literasi Moderasi di Bukit Sarong, Desa Basseang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, pada Jumat–Sabtu, 2–4 Mei 2025.
Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah agenda edukatif dan budaya seperti ngaji fiqh lingkungan hidup, diskusi tentang relasi agama dan budaya, pentas seni, pertunjukan budaya lokal, hingga pameran hasil karya masyarakat.
Ketua Panitia Pelaksana, Lukman, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran kegiatan. “Alhamdulillah semua berjalan sesuai harapan,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin, 5 Mei 2025.
Dalam kesempatan itu pula dilakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk pembinaan literasi moderasi kepada masyarakat serta peresmian perpustakaan sebagai pusat kegiatan literasi bersama.
Baca Juga: Semarak Literasi Enrekang 2025 Resmi Dibuka, Dorong Budaya Baca dan Kepenulisan Lokal
Ketua Umum PP IMDI, Hery Syahrullah, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menjadikan Basseang sebagai contoh desa binaan dalam penguatan pemahaman literasi moderasi.
“Pendirian perpustakaan ini menjadi simbol komitmen kami dalam membangun gerakan literasi yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Hery.
Ia juga mengungkapkan bahwa IMDI menggandeng komunitas literasi lokal untuk bersama-sama mengelola dan menghidupkan perpustakaan tersebut. Lebih jauh, pihaknya juga mendorong agar Desa Basseang dapat berkembang sebagai desa wisata adat.
“Basseang memiliki kekayaan budaya yang sangat layak untuk dilestarikan dan didokumentasikan secara serius. Kegiatan ini adalah langkah awal menuju itu,” tegas Hery.
Kegiatan ini turut dihadiri perwakilan dari Kementerian Pariwisata RI, Herry Rachmat Widjaja, yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif IMDI.
“Kegiatan ini menjadi contoh konkret bagaimana anak muda dapat berkontribusi dalam memajukan daerah melalui kolaborasi antara wisata, literasi, dan moderasi,” ucap Herry. Ia pun menegaskan kesiapan pihak kementerian untuk mendukung pengembangan Basseang sebagai desa wisata adat.
“Silakan ajukan surat resmi kepada kami untuk dukungan peningkatan SDM dan penataan kawasan desa wisata,” lanjutnya.
Dukungan juga datang dari Staf Khusus Menteri Agama RI, Dr. H. Bunyamin Yapid, yang menyatakan bahwa kegiatan ini mencerminkan kepedulian nyata terhadap kehidupan sosial masyarakat di tingkat akar rumput.
“Basseang adalah cerminan masyarakat adat yang mampu menjaga keharmonisan antara agama dan budaya. Kegiatan ini memperkuat nilai tersebut,” ujar Bunyamin.
Dalam rangkaian acara, turut diresmikan area Bukit Sarong sebagai kawasan wisata adat. Selain itu, Rektor IAIN Parepare, Prof. Dr. Kiyai Hannani, juga menyerahkan donasi buku sebagai dukungan terhadap gerakan literasi. Dinas Perpustakaan Kabupaten Pinrang turut memberikan souvenir literasi.
Sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Ketua Lembaga Pendidikan DDI Dr. Mardiyah, Direktur LP2M IAIN Parepare Haramain, Asisten II Pemkab Pinrang H. Abd. Rahman Mahmud, Kepala Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga Pinrang Andi Suyuti, Ketua Adat Basseang Puang Sitti Hajrah, serta tokoh masyarakat Edy SM.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama berbagai organisasi dan komunitas pemuda di Desa Basseang serta dukungan penuh dari masyarakat setempat.
(aff/rif)