Analisis Kebutuhan Pemustaka dan Ketersediaan Koleksi Bahan Pustaka di Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar

Analisis Kebutuhan Pemustaka dan Ketersediaan Koleksi Bahan Pustaka di Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar

Oleh: Kelompok I_Sekolah Riset

Berbicara mengenai kebutuhan (needs) memang tidak ada habisnya. Manusia sebagai makhluk hidup, tentunya memiliki berbagai macam kebutuhan sebagai penunjang hidup, seperti kebutuhan akan sandang, pangan, papan [1]. Pada dasarnya, pemenuhan kebutuhan manusia merupakan ihwal yang berkaitan dengan proses bertahan hidup.

Setiap manusia memiliki kebutuhan akan berbagai hal, dan beragam cara dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Manusia akan merasa puas apabila yang diinginkan dapat terpenuhi, sebaliknya akan merasa kecewa jika hal tersebut tidak mampu dicapai [2]. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau (KBBI), kebutuhan diartikan sebagai  sesuatu yang dibutuhkan atau yang diperlukan. Dalam artian lain, kebutuhan merupakan segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mencapai kesejahteraan hidup.

Lebih lanjut, selain kebutuhan dasar  dari segi sandang, pangan, dan papan, manusia sebagai makhluk yang berpikir juga membutuhkan informasi dalam meningkatkan kualitas diri. Pentingnya informasi bagi manusia sehingga perlu mengetahui lebih lanjut mengenai apa sebenarnya arti dari informasi [3]. Dari segi pengertian, terdapat beberapa pendapat dari para ahli tentang informasi, diantaranya adalah:

  1. Menurut Lani Sidharta (1995: 28) informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat keputusan.
  2. Gordon B. Davis (1991: 28), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
  3. Menurut Jogiyanto HM., (1999: 692), informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan [4][5].

Dari ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu kejadian yang bersifat fakta yang telah diolah menjadi sebuah data dan digunakan bagi yang membutuhkan. Informasi juga menjadi suatu kebutuhan yang paling penting di era saat ini. Informasi dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang mudah diperoleh tanpa ada batasan ruang dan waktu. Dalam memperoleh suatu informasi yang diinginkan terdapat banyak cara yang dapat digunakan salah satunya adalah bersumber dari perpustakaan.

Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang bertujuan mengadakan, mengolah, dan menyajikan bahan pustaka agar dapat digunakan dan memenuhi kebutuhan pemustaka [6]. Sementara itu, perpustakaan menurut UU Nomor 43 tahun 2007 adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka [7].

Secara umum, perpustakaan adalah sebuah ruangan yang di dalamnya memuat dan menyimpan koleksi buku-buku dan terbitan lainnya, baik cetak maupun non cetak yang disusun teratur sehingga memudahkan untuk ditemukan kembali dan digunakan, tetapi tidak untuk dijual [8].

Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa perpustakaan bertujuan mengadakan mengolah, dan menyajikan bahan pustaka agar dapat digunakan dan memenuhi kebutuhan pemustaka. Perlu kita ketahui bersama, bahwa pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.

Kebutuhan pemustaka akan sebuah informasi saat ini sudah menjadi prioritas yang sangat penting untuk dipenuhi, baik dalam menunjang kebutuhan akademik maupun non-akademik [9]. Dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka, perpustakaan perlu memperhatikan ketersedian koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan dengan kebutuhan informasi pemustaka yang datang ke perpustakaan tersebut. Salah satu fasilitas yang harus disediakan oleh perpustakaan adalah menyediakan koleksi bahan pustaka yang berorientasi kepada kebutuhan pemustaka baik tercetak maupun tidak tercetak [10].

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata ketersediaan adalah kesiapan suatu sarana (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat digunakan atau di operasikan dalam waktu yang telah ditentukan [11]. Selanjutnya Saira Solot  (2017) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Kebutuhan Pemustaka dan Ketersediaan Koleksi Bahan Pustaka di Perpustakaan Universitas Indonesia Timur” mengatakan bahwa ketersediaan koleksi adalah kesiapan suatu koleksi yang telah diolah dan disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pemustaka pada suatu perpustakaan. Ketersediaan koleksi adalah hal yang harus diperhatikan pada suatu perpustakaan, karena tanpa adanya koleksi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan maka perpustakaan tidak bisa dikatakan berhasil dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap pemustakanya [12].

Perpustakaan dapat dikatakan berhasil apabila dimanfaatkan oleh pengguna serta memiliki ketersediaan koleksi yang beragam serta relevansi dengan kubutuhan pemustaka [8]. Faktanya yang terjadi di lapangan masih banyak perpustakaan yang belum sepenuhnya menyediakan koleksi bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan pemustakanya, salah satunya Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar. Berdasarkan hasil wawancara di lapangan dengan salah satu mahasiswi yang bernama Nur Fadilla angkatan 2019 jurusan ilmu perpustakaan.

“Menurut saya, ketersediaan koleksi di Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora belum memenuhi kebutuhan pemustaka karena masih banyak buku yang belum disediakan terutama mengenai jurusan saya sendiri yaitu ilmu perpustakaan. Hal ini dikarenakan tidak memungkinkannya ruangan yang dimiliki oleh perpustakaan fakultas”

Sementara itu, hal yang tidak jauh berbeda juga disampaikan oleh Abd. Raviq R, mahasiswa angkatan 2018 Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam.

“Menurut saya koleksi di perpustakaan ini belum sepenuhnya lengkap, karena banyak bahan pustaka sebagai referensi tidak terlalu menopang pengembangan ilmu pengetahuan di fakultas adab. Contohnya persoalan manusia, budaya, humaniora, bagaimana manusia seharusnya, bagaimana kebudayaan manusia. Dan koleksi tersebut belum di hadirkan di perpustakaan fakultas. Apabila perpustakaan ini ingin menopang pengembangan ilmu humaniora seharusnya fokusnya di referensi mengenai manusia atau apapun itu yg berkaitan langsung dengan manusia baik sejarah, sastra dan bahasanya.”

Lebih lanjut, sama seperti sebelumnya juga disampaikan oleh Rahmatia mahasiswa angkatan 2018 Jurusan Ilmu Perpustakaan.

“Menurut saya bahan pustaka yang ada di perpustakaaan fakultas masih belum lengkap, karena masih banyak buku yang harus diadakan seperti buku tafsir mengenai jurusan ilmu perpustakaan itu sendiri walaupun sudah ada tetapi masih belum lengkap. Selain itu, sebagai mahasiswa akhir dalam penyusunan skripsi tentunya membutuhkan banyak referensi, sedangkan pada perpustakaan fakultas adab dan humaniora belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan saya terkait dengan penyusunan skripsi.

Berdasarkan data hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar sejauh ini belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pemustakanya akan tetapi di sisi lain, tentunya ada beberapa mahasiswa berpandangan bahwa kebutuhan informasinya di perpustakaan tersebut telah terpenuhi. Lebih lanjut, hal senada pun dikemukakan oleh Muh. Fairuz Fuadi, mahasiswa angkatan 2021 Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris.

“Bahan koleksi yang ada di perpustakaan fakultas menurut saya sudah memenuhi karena koleksi untuk jurusan saya yaitu Bahasa dan Sastra Inggris sudah lengkap dan sesuai hanya saja perlunya tambahan buku novel dan bahasa agar lebih menunjang pembelajaran, misalnya saya sendiri yang membutuhkan buku bahasa spanyol hanya saja belum tersedia.”

Selanjutnya, Sainal, seorang mahasiswa angkatan 2018 Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam.

“Menurut saya koleksi yang ada di perpustakaan fakultas sudah lengkap karena saya melihat koleksi yg ada di perpustakaan fakultas sudah lumayan banyak dan kita bisa memilih buku apa saja yg ingin kita baca. Walaupun koleksi yang ada di perpustakaan masih terdapat kekurangan tetapi bisa dikatakan cukup atau sudah memenuhi untuk kita gunakan hanya tinggal menambah agar kelengkapannya lebih bagus dan saya sendiri merasa puas terhadap koleksi yang ada di perpustakaan baik itu buku sejarah, buku bahasa arab atau buku inggris, serta beragam buku yang ada tinggal kita menggunakannya dengan baik.”

Kendati demikian, terdapat beberapa informan yang mengutarakan bahwa ketersediaan koleksi dengan kebutuhan bacaannya di Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar sejauh ini telah tersedia, akan tetapi kebanyakan mahasiswa yang belum sepenuhnya terpenuhi kebutuhan informasinya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hal yang menjadi penyebab terbesar mahasiswa lebih memilih berkunjung ke perpustakaan lain dibandingkan dengan perpustakaan yang ada di fakultasnya adalah kurangnya ketersediaan bahan koleksi terhadap kebutuhan mahasiswa. Selain itu, masalah lainnya adalah tidak memadainya ruangan perpustakaan bahkan beberapa informan menyarankan untuk perluasan ruangan perpustakaan. Sebagai sebuah rekomendasi berdasarkan penelitian ini, sebelum menambah koleksi yang beragam dan relevan dengan kebutuhan pemustaka maka terlebih dahulu diperlukan perubahan ruangan perpustakaan dan menambah rak buku agar dapat menampung buku yang beragam dan tentunya sesuai dengan yang dibutuhkan pemustakanya.

Daftar Pustaka:

[1]      S. Alfiati, “Analysis Of Factors Affecting Household Food Consumption Pattern,” J. Econ. Bus. Account., vol. 2, no. 1, pp. 1–15, 2018.

[2]      M. Rumra, Y. Pasoreh, and R. Lesnussa, “Pengaruh Penentuan Nomor Klasifikasi Terhadap Temu Kembali Informasi Bagi Pemustaka Di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara,” Acta Diurna …, pp. 1–17, 2018, [Online]. Available: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/31346.

[3]      F. Fatimah, “Perpustakaan, Manfaat, Kelebihan Dan Kekurangan,” Repos. UIN Imam Bonjol Padang, vol. 7, no. 1, pp. 37–72, 2015.

[4]      J. Junaeti, “Ketersediaan Koleksi Berdasarkan Silabus Dan Standar Ban-Pt: Analisis Koleksi Perpustakaan IAIN Pekalongan untuk Jurusan Pendidikan Agama Islam FTIK IAIN Pekalongan,” Pustakaloka, vol. 11, no. 1, p. 54, 2019, doi: 10.21154/pustakaloka.v11i1.1687.

[5]      Hairomamnun and Syahril, “Nilai-Nilai Pembinaan Karakter Pustakawan Dalam Undang Undang No 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan (Kajian Terhadap Pasal 36 Tentang Kode Etik Pustakawan),” AL Maktab., vol. 3, no. 1, pp. 20–29, 2018, [Online]. Available: https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/almaktabah/article/view/1246.

[6]      Y. Zulhadi, “Kebutuhan Informasi Pemustaka di Perpustakaan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan,” Acta Diurna Komun., vol. 5, no. 4, 2016.

[7]      N. E. DARMAYANTI, “Relevansi Ketersediaan Koleksi Dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pemustaka Di Perpustakaan Pascasarjana Uin Alauddin Makassar,” p. 147, 2017.

[8]      B. Oktavianto and T. Suliyati, “Ketersediaan Koleksi Bagi Kebutuhan Informasi Pemustaka Di Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kabupaten Pekalongan,” J. Ilmu Perpust., vol. 6, no. 4, pp. 401–410, 2017, [Online]. Available: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jip/article/view/23246.

[9]      S. Alam, “Analisis Kebutuhan Pemustaka Terhadap Koleksi Perpustakaan Smk Negeri 2 Somba Opu Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan,” UIN Alauddin Makassar, 2017.

[10]    A. Aris, R. Anggara, and Z. A. Zamzami, “Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Berbasis Web Pada PKBM Bhakti Sejahtera,” Cices, vol. 2, no. 1, pp. 87–98, 2016, doi: 10.33050/cices.v2i1.215.

[11]    M. A. Al Muwahhid, “Inovasi Perpustakaan Berbasis Teknologi Untuk Layanan Informasi, Penelitian Dan Rekreasi Di Stmik Akakom Yogyakarta,” no. 43, 2007.

[12]    S. Solot, “Analisis Kebutuhan Pemustaka Dan Ketersediaan Koleksi Bahan Pustaka Di Perpustakaan Universitas Indonesia Timur,” UIN Alauddin Makassar, 2016.

Penulis merupakan peserta Sekolah Riset Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan (HIMAJIP) UIN Alauddin Makassar

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *