Re – Gedung layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Enrekang menjadi salah satu layanan publik yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan literasi dan pengetahuan masyarakat di Enrekang. Ditambah lagi, tahun ini beroperasi gedung baru layanan Perpustakaan Ibu dan Anak yang berfokus pada pengembangan literasi anak, literasi parenting dan wahana edukatif.
Beragam layanan yang disuguhkan di perpustakaan tersebut seperti Ruang Baca Umum, Ruang Baca Anak, Ruang Bermain, Ruang Multimedia, Ruang Referensi, Studio Pustaka, Aula, Ruang Komputer dan Internet. Menariknya kedua gedung itu saling terhubung dan letaknya yang strategis berada tepat di Anjungan Sungai Mata Allo.
Irsan, Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Kabupaten Enrekang, mengatakan bahwa kehadiran kedua gedung layanan itu menjadi suatu kebanggaan sekaligus kebahagian bagi insan pustaka, karena telah tersedia ruang yang representatif untuk menggiatkan literasi. Bagi Irsan, komitmen pemerintah membangun perpustakaan merupakan investasi yang konkret dalam mewujudkan generasi masa depan yang berpengetahuan.
“Membangun perpustakaan adalah salah satu simbol yang penting dalam peningkatan literasi, dan tentunya infrastuktur pengetahuan ini dilengkapi dengan beragam aktivitas berbagi pengetahuan” ujar Irsan yang juga Pustakawan Dispustaka Enrekang.
Baca Juga: Perpustakan Ibu dan Anak Sebagai Role Model Baru, Perkembagan Minat Baca di Makassar
Dari rentang 2019-2024, sejumlah peningkatan literasi telah dilakukan sebagai pemanfataan gedung layanan tersebut, bahkan telah mendorong desa-desa untuk mulai membangun perpustakaan.
Lebih lanjut, Irsan menyampaikan bahwa “Beberapa desa yang telah memiliki gedung perpustakaan tersendiri berkat komitmen kepala desa dalam memanfaatkan dana desa untuk menyiapkan SDM yang literat”.
Diharapkan ke depannya, berdiri lenih banyak gedung perpustakaan di desa-desa melalui komitmen dari pemangku kepentingan.
Di samping itu, ia juga mengharapkan adanya perekrutan pustakawan desa yang punya kompetensi untuk mengelola secara kreatif perpustakaan desa.
Mengenai isu pustakawan desa, Irsan sendiri mendukung salah satu upaya yang didorong oleh Muslimin Bando, Anggota DPR RI Komisi X, yang mengusulkan pustakawan desa diangkat atau digaji seperti aparat pemerintah desa dan kalau bisa masuk dalam bagian perangkat desa. Hal tersebut disampaikan pada saat Rapat Dengar Pendapat dengan Plt. Kepala Perpusnas RI pada Rabu, 6 November 2024 di Gedung DPR RI.
“Hal yang disampaikan Anggota DPR RI Muslimin Bando, jadi kabar baik dan sangat kita nantikan, agar terjadi akselerasi peningkatan literasi masyarakat di tangan pustakawan desa”, ungkapnya.
Founder Kulibuku Maspul itu juga menegaskan bahwa masukan yang disampaikan Muslimin Bando tersebut kembali menunjukkan bahwa beliau memang sangat menekankan pentingnya perpustakaan bagi kemajuan bangsa.
Menurutnya, hal itulah yang diharapkan para pustakawan di kabupaten yang selama ini terus mendampingi pengembangan perpustakaan desa. Jika kebijakan pusat melalui usulan itu berhasil maka juga akan menjadi kabar baik bagi pengelola perpustakaan maupun sarjana perpustakaan di seluruh Indonesia.
“Kita doakan peran Anggota DPR RI Komisi X dalam mendorong pembangunan perpustakaan bisa terus konsisten, termasuk nantinya mampu meyakinkan kementerian desa terkait pentingnya perpustakaan desa”, harap Irsan
(aff/rif)