Litbang Reid
Ma'baca-baca

Serial Webtalk Tegaskan Urgensi Kepustakawanan Sebagai Landasan Pembangunan Lokalitas

Reportakawan – Setelah sebelumnya sesi pertama berlangsung di bulan Juni kemarin kini Webtalk Bacakawan hadir lagi secara daring melalui zoom meeting dengan fokus topik mengenai “Mengeja Kepustakawanan Dalam Perspektif Lokalitas.” Kamis. 27 Juli 2023.

Webtalk Bacakawan merupakan program serial yang diadakan oleh Reportakawan di setiap bulannya. Program ini diharapkan mampu memperluas khazanah pengetahuan di dunia kepustakawanan.

Berfokus pada hasil elaborasi yang tergambar dari gerakan akar rumput sebagai upaya menghidupkan nilai budaya yang luhur di hari pustakawan dan sosial masyarakat.

Sebagai ruang diskusi, bertukar pikiran, ide dan gagasan, Webtalk kali ini menghadirkan praktisi dan akademisi di bidang Kepustakawanan sebagai narasumbernya.

Nasrullah, S.I.P., M.I.P yang merupakan Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Mengungkapkan betapa pentingnya menjaga lokalitas budaya melalui pelestarian dan digitalisasi koleksi langkah.

“Pentingnya menjaga lokalitas budaya karena merupakan aset suatu bangsa, sebagai identitas budaya, keberlanjutan tradisi, pemahaman sejarah dan asal usul, mengembangkan keanekaragaman budaya juga penghargaan dari warisan budaya,” jelasnya.

Berbeda dengan Hery, S.I.P., M.I.P yang merupakan Pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Parepare. Ia mengungkapkan bagaimana seharusnya perpustakaan berperan sebagai grassroot dalam pembangunan suatu budaya.

“Kepustakawanan bekerja di akar rumput, bagaimana kita menyelesaikan permasalahan kita dari tingkat lokalitas terlebih dahulu sebelum kita berbicara jauh secara nasional. Perpustakaan cenderung tidak berfokus pada gerakan intelektualitas atau transfer pengetahuan, program yang ada diperpustakaan terjebak dalam agenda-agenda formalitas,” jelasnya. Lebih lanjut ia menegaskan bahwa perpustakaan identik dengan gerakan diskusi dan literasi.

“perpustakaan tidak lepas dari perbukuan, kepenulisan, kekaryaan yang harus hadir untuk memantik masyarakat dalam membuat sebuah karya,” pungkasnya.

Litbang Reid
Ma'baca-baca