Bedebah di Ujung Tanduk : Tere Liye

Cerita ini berawal dari sebuah klub pertarung tinju yang diikuti oleh Thomas. Thomas adalah seorang konsultan top yang dikenal hampir seluruh dunia. Awalnya cerita ini adalah pertarungan menarik yakni Thomas melawan si Babi Hutan a.k.a Bujang (MC novel pulang, pergi). Pertarungan itu berlangsung tiga ronde dengan hasil draw.

Disinilah terjadi penyerangan di klub yang dilakukan oleh penyusup entah berantah. Seluruh anggota klub di evakuasi secepat mungkin. Dan Thomas melarikan diri bersama Bujang, Salonga si penembak jitu sekaligus guru penembak Bujang dan Junior seorang laki-laki muda ia murid dari Salonga. Dari pelarian tersebut bujang mengira bahwa ia yang dikejar oleh penyusup namun ternyata Thomas-lah menjadi sasaran dari penyusup.

Saat itu bujang bertanya apa yang dilakukan Thomas selama 24 jam terakhir. Thomas menjawab bahwa ia telah menyelesaikan non disclosure agreement itu transaksi yang rumit, Thomas melakukan transaksi pegunungan yang berada di Bhutan untuk dijual ke J.J Costello salah satu penguasa shadow economy yang berasal dari benua amerika. Di sinilah letak kesalahan fatal yakni Thomas memaksa keluarga kerajaan untuk mendatangani transaksi tersebut, dan masalah meledak yang membuat suatu kelompok marah atas transaksi tersebut.

Setelah kejar-kejaran tersebut bujang langsung menghubungi Yuki dan Kiko (kunoichi) cucu guru Bushi untuk meminta bantuan dan menjemput White (mantan marinir). Mereka langsung terbang ke Nepal untuk menyiapkan segara strategi sekaligus logistik yang dibutuhkan. Setelah itu mereka langsung mendatangi kuil di pedalaman Nepal untuk menemui Ayako seorang kunoichi yang satu perguruan dengan guru Bushi, ia juga istri dari Hiro Yamaguchi salah satu penguasa shadow economy yang berada di Jepang.

Mereka mengkonsolidasikan kekuatan dan berusaha menegosiasi untuk berbicara baik-baik dengan kelompok teratai emas yang ternyata yang menyerang Thomas dkk di klub pertarungan melalui biksu dhammo, namun sayangnya teratai emas tidak ingin berbicara dengan Biksu Dhammo. Mau tidak mau Thomas, Bujang, Ayako, Salonga dan Junior harus mendatangi markas teratai emas sebelum semuanya terlambat dengan helikopter.

Dalam perjalanan mereka dihadang oleh kelompok teratai emas, melancarkan serangan bertubi-tubi sampai mereka sampai di pegunungan bhutan negeri seribu benteng. Mereka langsung bertemu dengan salah satu kelopak “teratai emas” dan dilumpuhkan oleh bubuk penidur dan dibawa ke Roh Drukpa XX pemimpin dari kelompok teratai emas.

Baca Juga Me(nyaring) Un(locked) Sharing

Sampai di sana mereka langsung di pertemukan oleh Yuki, Kiko dan White yang sama nasibnya dengan mereka. Awalnya Roh Drukpa XX hanya menginginkan Thomas saja untuk di eksekusi mati namun Ayako menolaknya dan menantangnya untuk melakukan tiga pertandingan yakni pertandingan menembak, pertandingan teka-teki dan pemburuan massal. Pertandingan ini mengingatkan peresensi dengan pertandingan yang dilakukan oleh Raib, Ali, dan Seli yang melawan 11 kesatria saragas bedanya mereka melakukan 10 pertandingan (novel Saragas). Ayako yang mengatur pertandingan 1 dan 2, ia menghindari pertandingan bertarung jarak dekat karena Roh Drukpa XX memiliki teknik “Pukulan Tangan Besi” yang dapat memusatkan kekuatan untuk menyerang titik dalam tertentu tanpa harus menghancur titik luarnya. Teknik mengingatkan lagi peresensi dengan Haki “Ryou” yang ada di anime One Piece”.  

Di penghujung cerita terjadi masalah baru, Diego kakak tiri Bujang mencuri Pusaka”Terata Emas” dari lemari yang berada didekat singgsana Roh Drukpa XX. Diego melarikan diri bersama pusaka tersebut yang membuat “Teratai Emas” kacau balau dan meninggalkan Thomas dkk dengan masalah yang tidak kalah besar.

Novel ini di tulis oleh Tere Liye, diterbitkan penerbit Sabak Grip pada tahun 2022 dengan 415 halaman dengan tinggi 20 cm dengan genre novel ini action. novel ini berkaitan dengan novel Pulang Pergi yang pemeran utamanya adalah Bujang. Selain itu novel ini masih satu universe dengan novel “Negeri para Bedebah dan Negeri di Ujung Tanduk”.