Oleh : Angga Winanda
Dalam sebuah pesan yang dikirm semesta kepada manusia yang tak tau hakikat dirinya.
Apakah sebuah pertanda akhir akan tiba?
Ataukah awal yang baru saja akan kita raba?
Tentang bagian terkecil dari semesta yang diberi nama Corona.
Ia datang bak hembusan angin yang tak kenal halang rintang.
Memasuki peradaban yang semula sangat tenang.
Membuat jiwa merasa tak ada cukup jalan untuk keluar dari zona nyaman.
Namun percayalah, duka yang kita rasakan bukan hanya sekadar duka yang menari di ujung terali derita.
Tapi, sebuah pesan tersirat yang ingin disampaikan semesta kepada kita yang masih paham akan sebuah makna dari kehidupan.
Sudah saatnya ego kita tepikan.
Sudah saatnya tawa kita tampungkan.
Untuk duka yang segera berlalu dan untuk sebuah temu di ujung rindu.
Biarkan semesta bekerja dengan kehendaknya.
Jika memang iya, maka manusia akan tumbang dan semesta akan menang.
Itu semua sudah kehendak Tuhan yang telah digariskan .
*Penulis merupakan pemenang juara 3 kategori putra lomba cipta puisi, dalam lomba nasional semarak milad ke-21 jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.